-
Memiliki sahabat adalah hal yang menyenangkan, apalagi jika hubungan kalian terjalin cukup lama. Namun, bagaimana jika sahabat kamu menunjukkan perilaku narsistik? Tipe sahabat seperti ini cenderung selalu ingin menjadi pusat perhatian, sulit menerima kritik, dan kerap merasa dirinya lebih unggul dari orang lain. Jika kamu mengalaminya, penting untuk memahami cara menyikapinya dengan bijak agar hubungan tetap terjaga tanpa membuat kamu merasa lelah secara emosional.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi sahabat yang narsistik, tanpa harus mengorbankan perasaan dan batas pribadi kamu.
1. Kenali Sifat Narsistik Lebih Dalam
(Berbagai cara hadapi sahabat yang narsistik. Foto. Dok. Samet Korkmaz/ Pexels)
Pertama, kamu perlu memahami bahwa narsistik bukan sekadar sifat sombong atau suka memamerkan diri. Seseorang yang narsistik biasanya memiliki kebutuhan besar akan pengakuan dan pujian, dan bisa jadi itu berasal dari rasa tidak aman yang tersembunyi. Dengan mengetahui ini, kamu bisa lebih tenang dan tidak terlalu terbawa emosi saat sahabat kamu mulai menunjukkan sikap berlebihan.
2. Tetapkan Batasan yang Sehat
Berhubungan dengan sahabat yang narsistik bisa terasa melelahkan jika kamu tidak punya batasan yang jelas. Misalnya, jika ia terus-menerus bercerita tentang dirinya tanpa memberi ruang bagi kamu untuk bicara, jangan ragu untuk menyela secara sopan. Katakan bahwa kamu juga ingin berbagi cerita atau membutuhkan waktu untuk diri sendiri.
Kamu berhak menentukan batas tentang apa yang bisa kamu toleransi dan apa yang tidak.
3. Jangan Terjebak dalam Drama
(Berbagai cara hadapi sahabat yang narsistik. Foto. Dok. KoolShooters/ Pexels)
Sahabat yang narsistik seringkali senang menjadi pusat perhatian, bahkan jika itu berarti menciptakan konflik kecil. Jika kamu merasa sedang ditarik ke dalam drama yang tidak perlu, coba tarik diri secara perlahan. Kamu bisa mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih netral atau menjaga jarak sementara untuk menjaga kestabilan emosimu.
4. Fokus pada Komunikasi yang Jujur dan Asertif
Bersikap jujur adalah salah satu bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Jika kamu merasa tersakiti oleh sikap sahabat kamu, cobalah untuk mengungkapkannya secara asertif. Katakan perasaan kamu tanpa menyalahkan. Misalnya, “Aku merasa kurang dihargai ketika kamu tidak mendengarkan ceritaku.”
Dengan komunikasi yang sehat, kamu bisa membuka ruang untuk perubahan dalam hubungan.
5. Jangan Terlalu Berharap Perubahan Cepat
Mengubah sifat seseorang, apalagi yang berkaitan dengan kepribadian seperti narsistik, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kamu perlu bersabar dan realistis. Fokuslah pada bagaimana kamu merespons situasi, bukan bagaimana mengubah sahabat kamu.
6. Pertimbangkan Kesejahteraan Diri Kamu
(Berbagai cara hadapi sahabat yang narsistik. Foto. Dok. KoolShooters/ Pexels)
Penting untuk selalu menanyakan pada diri sendiri, “Apakah hubungan ini membuat aku tumbuh atau justru menguras energi?” Jika kamu merasa terlalu lelah, cemas, atau tidak dihargai, mungkin kamu perlu mengevaluasi ulang hubungan tersebut. Kamu berhak dikelilingi oleh orang-orang yang saling menghargai dan mendukung.
(Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Orang Narsistik yang Perlu Dihindari)
Menghadapi sahabat yang narsistik memang menantang, tapi kamu bisa tetap menjaga hubungan itu tanpa harus kehilangan diri sendiri. Kuncinya adalah mengenali batas, menjaga komunikasi yang sehat, dan selalu mengutamakan kesejahteraan emosional kamu.
Ingatlah bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain sepenuhnya, tetapi kamu bertanggung jawab atas kebahagiaan dan ketenangan diri kamu sendiri.
(Penulis: Sania Zelikha)
Tags: sahabat, narsistik, orang narsistik, komunikasi, sifat narsistik -