Balutan Kekayaan Alam di Koleksi Spring/Summer 2024 Purana

Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman budaya dan hayati yang memiliki ciri khas tersendiri. Mulai dari tradisi berpakaian, tutur bahasa, hingga macam makanan khas akan berbeda di setiap daerah. Tak hanya itu saja, setiap daerah pun memiliki keberagamaan flora dan fauna yang langka. Keunikan Nusantara ini pun seringkali menjadi inspirasi ukiran motif pada batik atau lini fesyen modern lainnya. Jenama lokal tersohor Purana menjadi salah satunya yang giat merilis serangkaian fesyen item yang terinspirasi dari kekayaan Nusantara.

Bertepatan dengan perayaan 15 tahun berkarya di industri fesyen, khusunya wastra Nusantara, Purana memperkenalkan koleksi Spring/Summer 2024 terbarunya, Forest Poetry di restoran SEMAJA. Lewat fashion show bernuansa ketenangan alam, Purana tampilkan 28 fashion look berbeda yang dilengkapi dengan sentuhan glamor perhiasan dari METIER PRIVATE JEWELLER.

(Flora dan fauna yang terukir secara elegan di motif koleksi terbaru. Foto: Dok. Purana)

Perpaduan harmonis antara wastra Nusantara dan perhiasan tersebut menciptakan koleksi yang nyaman dan stylish untuk dipakai selama musim panas. Inspirasi Forest Poetry datang dari kenangan direktuf kreatif Purana, Nonita Respati, terkait Nusantara.

“Purana konsisten menerjemahkan kekayaan Indonesia?baik alam maupun budayanya ke dalam koleksi signature yang hadir pada setiap musim. Motif burung merak, burung rangkong, dan burung Cendrawasih raggiana, mewakili inspirasi dari fauna hutan tropis Indonesia,” jelas Nonita.

(Baca juga: Classy & Minimalis, Intip 3 Detail Koleksi Terbaru Rosefield)

Forest Poetry tak hanya melambangkan flora dan fauna, tapi juga menjadi cerminan memori Nonita tentang keindahan alam Nusantara, lebih spesifiknya hutan tropis. Saat mengenang masa-masa ia bekerja sebagai fashion editor dulu, Nonita pernah melakukan pemotretan di Kresik Luai, Kutai Barat, Kalimantan. Kenangan terhadap keindahan hutan tropis ini pun dituangkan ke dalam motif dan warna atraktif, namun meneduhkan. Beberapa di antaranya adalah motif bunga anggrek hitam, kembang sepatu, dahlia kuning, dan sansiviera ke dalam koleksi terbaru.

Forest Poetry Jadi Momen Regenerasi Purana

(Perpaduan perhiasan MERTIER dan ukiran motif khas Purana berikan tampilan casual yang stylish. Foto: Dok. Purana)

Dirilisnya koleksi ini menjadi ajang pengingat untuk Purana terus berinovasi agar tetap relevan dengan berbagai tren yang kerap muncul baik di dunia fesyen dan gaya hidup modern.

“Saya ingin Purana terus ada, tetapi saya tidak ingin jenama ini menua bersama saya. Sehingga, saya sudah menyiapkan kreator Purana generasi ke dua, yang akan memastikan jenama ini tetap sejalan dengan inovasi dalam industri fashion,” Nonita menjelaskan.

Regenerasi ini pun dilambangkan tak hanya lewat pergantian kreator Purana saja, tapi juga inovasi yang tertuang dalam balutan koleksi. Salah satu inovasi yang sudah terjalin di serangkaian tampilan Forest Poetry adalah pemilihan kain Bemberg dengan serat cupro untuk busana-busana batik dalam koleksi.

Kain Bemberg adalah ekuivalen sutra yang sejuk dan nyaman dipakai, tetapi tetap ramah lingkungan. Pemakaian kain Bemberg juga menjadi penanda bahwa Purana telah sukses mengatasi tantangan menerapkan teknik batik cap pada tekstur yang licin.

“Membatik di atas kain Bemberg yang teksturnya licin adalah sebuah tantangan tersendiri, karena zona nyaman para pengrajin batik adalah kain katun,” ucap Nonita saat berbagi cerita tentang pengrajin batik di Pekalongan yang mengolah kain untuk koleksi Forest Poetry.

(Baca juga: Chic dan Stylish! 5 Ide Workwear Wanita Ala Karakter KDrama!)

Berbagai jenama lokal semakin gencar mengadaptasi teknologi dan tren terkini dalam berbagai koleksinya. Dunia fesyen lokal pun menjadi lebih kreatif, berwarna, dan memikat masyarakat dari berbagai kalangan. Kamu bisa dapatkan informasi koleksi terbaru Purana selengkapnya di Instagram @puranaindonesia.

(Penulis: Zahrah Pricila)