-
Saat kamu sedang beradu argumen dengan pasangan atau dalam kondisi yang tegang, mungkin ada momen dimana kamu hanya ingin diam sesaat dan menyendiri. Ada juga momen saat kamu merasa kesal dengan pasangan sehingga untuk 'mengajarkan' dia atas kesalahannya, kamu memberikannya silent treatment. Dalam hubungan, silent treatment atau yang berarti penolakan komunikasi baik secara verbal maupun elektronik juga bisa digunakan sebagai teknik manipulasi untuk mengontrol atau menghukum pasangan.
Jika kamu melakukan silent treatment kepada pasangan sebagai cara untuk melepaskan amarah atau tantrum, itu sudah termasuk bentuk emotional abuse yang lama kelamaan bisa menjadi perilaku toxic. Cara terbaik untuk menyelesaikan argumen atau memberitahu pasanganmu atas kesalahannya adalah dengan menjalin komunikasi dua arah, bukan malah mendiamkannya.
Jangan biasakan silent treatment ke pasanganmu, ya. Ini alasan silent treatment ke pasangan termasuk perilaku yang toxic.
(Baca Juga: Kenali 4 Tanda Pasangan Suka Playing Victim Denganmu)
1. Tidak menyelesaikan masalah
Komunikasi adalah kunci dalam hubungan. Jika satu pihak menolak berkomunikasi dan malah memberikan silent treatment, solusi apa yang akan dihasilkan dari perilaku tersebut? Masalah seperti kesalahpahaman akan lebih mudah terselesaikan jika muncul diskusi antara satu sama lain. Silent treatment justru semakin memperburuk keadaan.
2. Menyebabkan kebingungan
(Alasan Silent Treatment ke Pasangan Termasuk Toxic. Foto: Dok. freepik)
Dalam esensinya, silent treatment adalah bentuk pengabaian. Jika kamu melakukan hal ini pada pasangan tanpa memberikan alasan jelas, tentu saja itu bisa menyakiti pasanganmu. Jika kamu memang berniat untuk menyakiti pasanganmu dengan silent treatment, ada baiknya kamu perlu berpikir ulang, karena itu adalah perilaku yang toxic. Silent treatment justru akan membuat pasanganmu kebingungan, kecemasan, bahkan membuatnya ragu akan dirinya sendiri.
3. Bentuk manipulasi tanpa disadari
Dalam beberapa kasus, silent treatment digunakan sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari pasangan. Bahkan jika pasangan tidak melakukan kesalahan apapun, silent treatment bisa dilakukan untuk 'mengajarkan' ada hal yang kurang dan harus dipenuhi. Manusia adalah makhluk sosial, maka sebaiknya komunikasi dijalankan untuk menyatakan hal apa yang dibutuhkan.
(Baca Juga: Dear Couple! Ini 5 Tips Mengatasi Toxic Relationship)
Itu adalah alasan mengapa silent treatment ke pasangan bisa menjadi perilaku toxic. Perlu diingat ada perbedaan antara menginginkan waktu sendiri untuk menenangkan diri dari pasangan dengan 'me time' atau 'time out dan secara sengaja mengabaikan eksistensi pasangan dengan tidak menjalin komunikasi dengannya bahkan hingga jangka waktu yang lama. Silent treatment bukan solusi untuk mengatasi masalah.
-