-
Pernahkah kamu merasa lelah, sering sakit kepala, mudah menguap, mata perih, dan sulit berkonsentrasi meski sudah tidur yang cukup? Ini tandanya kualitas tidur kamu memang belum maksimal. Sebaliknya, kualitas tidur yang baik akan memberikan dampak positif pada pagi hari seperti perasaan tenang, segar, dan tidak mudah mengantuk.
Menurut The National Sleep Foundation, waktu terbaik untuk tidur adalah pkl 20.00, namun bisa diatur tergantung dari jam bangun, karena durasi tidur yang sehat adalah antara 6-8 jam. Lalu, apa yang terjadi jika kita tak mendapat tidur yang cukup? Inilah risiko yang terjadi saat kurang tidur.
Menurut dr. Leonardi A. Goenawan, Sp.KJ di RSPI – Puri Indah dan RSPI – Bintaro Jaya, ada beberapa hal yang sering terjadi jika seseorang mengalami gangguan pola tidur, seperti:
• Gangguan fungsi kognitif ringan hingga sedang
• Gangguan keterampilan motorik yang berkaitan dengan keseimbangan, refleks, hingga kecepatan
• Kestabilan emosional
• Peningkatan berat badan
• Menurunnya kekebalan tubuh
• Tidak stabilnya tekanan darah
(Baca Juga: Lakukan 6 Cara Mudah Untuk Perbaiki Jam Tidur)
Selain itu, gangguan pola tidur juga bisa berdampak pada sistem organ dalam tubuh, misalnya:
Sistem saraf otak
Kelelahan saraf yang berlebih bisa menimbulkan gejala seperti sulit konsentrasi, sulit memutuskan, gangguan koordinasi, hingga halusinasi dan bisa mencetuskan episode mania pada kamu yang memiliki riwayat gangguan bipolar.
Sistem pencernaan
Tidur yang baik dapat membantu tubuh mengontrol dua hormon penting dalam pengendalian makan, yaitu leptin dan ghrelin. Fungsi leptin adalah untuk memberitahu otak bahwa kamu sudah kenyang. Sementara ghrelin adalah perangsang nafsu makan. Jika kamu kurang tidur, hormon leptin akan berkurang dan ghrelin akan meningkat. Inilah yang kemudian menjelaskan fenomena midnight snacking.
(Baca Juga: Ketahui Dampak Gangguan Tidur Pada Kecantikan Kulit)
Proses kerja pankreas
Kurang tidur juga akan merangsang kerja pankreas untuk melepas insulin lebih banyak. Kadar insulin tinggi akan meningkatkan penumpukan lemak tubuh sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
(Baca Juga: Tidur Terpisah Dari Pasangan Ternyata Ada Manfaatnya)
Kualitas tidur yang baik tidak hanya didapat dari hal-hal eksternal. Beberapa makanan dan minuman yang dikonsumsi nyatanya bisa turut memengaruhi pola tidur seseorang. Agar rutinitas tidur kamu lebih optimal, pastikan untuk menghindari hal-hal ini:
• Makanan berkadar lemak tinggi.
• Minuman mengandung kafein seperti teh, cokelat, soda, dan kopi, khususnya 4-6 jam sebelum tidur.
• Obat-obatan yang mengandung kafein seperti painkiller, diuretik (yang menyebabkan sering buang air kecil), dan obat flu. Pastikan kamu memeriksa kandungan obat yang dikonsumsi.
• Alkohol. Meski alkohol bisa membuat kamu mudah tertidur, namun tidur kamu akan gelisah sepanjang malam.
• Makanan porsi besar dan pedas. Kamu tak akan nyaman bila tidur dalam keadaan perut terisi penuh. Gerakan peristaltik juga akan melambat saat kamu tidur, sementara makanan pedas akan memicu sakit lambung.
• Hindari merokok sebagai sarana untuk bersantai karena rokok memiliki sifat stimulan layaknya kafein.
-