Hati-Hati, Ini 6 Efek Negatif Kesepian untuk Kesehatan!


  • Efek kesepian yang bisa dirasakan dalam aspek kesehatan. (Foto: Dok.Alex Green/Pexels)



    Memiliki perasaan kesepian atau terisolasi memang sangat tidak mengenakan. Bahkan, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa perasaan kesepian dan terisolasi kronis dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Hal ini karena, secara hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. 


    Menurut penelitian, berikut ini beberapa efek negatif yang dapat ditimbulkan akibat dari perasaan kesepian, ini termasuk:


    1. Bisa memengaruhi kualitas tidur


    (Kualitas tidur itu penting. Foto: Dok. Ketut Subiyanto/Pexels)


    Dari sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Scientific Reports melaporkan bahwa, perasaan kesepian kronis telah dikaitkan dengan penurunan kualitas tidur yang bisa menyebabkan tidur terfragmentasi; tidur yang terganggu dan tidak nyenyak. Jika terus dibiarkan, hal ini tentu saja bisa memengaruhi suasana hati dan kemampuan fokus keesokan harinya, serta bisa membuat tubuh lemas dan mudah lelah. Seiring waktu, kualitas tidur yang buruk juga dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. 


    2. Bisa mendorong perilaku tidak sehat


    Seseorang yang merasa kesepian dan terisolasi lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang tidak sehat daripada seseorang yang merasa terhubung secara sosial, menurut American Psychological Association. Ini termasuk, menjadi lebih malas berolahraga dan mengikuti gaya hidup tidak sehat, seperti makan makanan tidak sehat, minum minuman beralkohol, dan merokok. 


    “Ketika seseorang merasa kesepian dan terisolasi, mereka akan cenderung malas berolahraga, makan makanan rendah gizi, minum minuman beralkohol, dan memiliki waktu tidur yang buruk,” kata Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi dan ilmu saraf di Brigham Young University. 


    3. Bisa meningkatkan risiko depresi


    (Kesepian bisa memicu risiko depresi. Foto: Dok. Liz Summer/Pexels)


    Depresi bisa berkembang akibat perasaan kesepian kronis. Faktanya, satu studi terbaru dalam jurnal The Lancet Psychiatry yang melibatkan lebih dari 4.200 orang dewasa di Inggris, melaporkan bahwa orang dewasa yang merasa kesepian menunjukan adanya peningkatkan gejala depresi dari waktu ke waktu. Dari sinilah kemudian para peneliti menyimpulkan jika perasaan kesepian juga ikut berperan dalam meningkatkan risiko depresi. 


    (Baca Juga: Simpel, Ada 7 Cara Agar Kamu Bisa Tidur Setelah Minum Kopi)


    4. Bisa meningkatkan risiko demensia


    Efek negatif lainnya yang dapat ditimbulkan akibat perasaan kesepian, yakni dapat meningkatkan risiko demensia. Menurut penelitian tahun 2020 dalam The Journals of Gerontology, kesepian telah dikaitkan dengan dengan peningkatan risiko demensia gangguan kognitif lainnya hingga 40 persen. 


    Untuk alasan itu, satu penelitian yang dipimpin oleh Angelina Sutin, PhD., seorang profesor psikologi di Florida State University, merekomendasikan untuk membina hubungan dan melakukan percakapan dengan orang lain, supaya otak tetap aktif dan mencegah terjadinya demensia. 


    5. Bisa memicu peradangan kronis


    (Photo by PHOTOMix Company on Pexels)


    Dari laman Cleveland Clinic, perasaan kesepian dapat memicu peradangan kronis. Hal itu bisa menyebabkan munculnya sejumlah penyakit serius, ini termasuk penyakit jantung, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 2, dan kanker. Kesepian juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena stroke sebesar ??32 persen, menurut sebuah analisis yang diterbitkan pada tahun 2016 di jurnal Heart.


    Sebuah analisis yang diterbitkan di Neuroscience & Biobehavioral Reviews tahun 2020 berhasil menyimpulkan bahwa, orang yang terisolasi secara sosial, atau kesepian, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami peradangan kronis, yang mana berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. 


    Pasalnya, "ketika merasa kesepian dan terisolasi, itu dapat meningkatkan kadar kortisol, atau hormon stres, yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan,” ujar psikolog Amy Sullivan, PsyD. 


    6. Meningkatkan risiko kematian dini


    Pada akhirnya, perasaan terisolasi dan kesepian kronis bisa sangat merugikan kesehatan secara keseluruhan. Bahkan penelitian yang dipimpin oleh Holt-Lunstad dan diterbitkan tahun 2015 di jurnal Perspectives on Psychological Science, menemukan bahwa kesepian kronis dapat meningkatkan risiko kematian dini sebesar 26 persen. 


    Akan tetapi, penelitian lainnya yang juga dilakukan oleh Holt-Lunstad, menunjukan bahwa memiliki dan membina hubungan sosial dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini sebesar 50 persen.



    (Baca Juga: Ketahui 6 Cara Menenangkan Pikiran Agar Kamu Bisa Tidur)


    Itulah enam efek negatif yang dapat timbulkan akibat perasaan kesepian dan terisolasi. Jadi, jangan remehkan perasaan kesepian, ya!