THE SWIMSUIT TIMELINE



  • Seperti tren fashion lainnya, swimsuit pun mengalami perkembangan gaya dari masa ke masa dengan keunikan masing-masing. Chika Haryani mengajak Anda melintasi waktu dan melihat gaya busana renang dari beberapa dekade.


    early 1900


     

    Anda pasti terperangah dan sedikit bingung saat melihat pakaian renang era ini. Bagaimana tidak, pakaian renang ini tampak seperti pakaian biasa, bahkan kain yang digunakannya pun adalah katun. Meskipun, bila kita lihat lebih jeli, pada masa ini busana perempuan memang berupa gaun panjang lengkap dengan korset di dalamnya. Rasanya masuk akal bila gaya pakaian renang ini sudah cukup terlihat mini bahkan beberapa nyaris seperti pakaian dalam mereka.
    Biasanya berbentuk gaun berlengan pendek dengan panjang sebatas lutut dilengkapi celana yang panjangnya sedikit di bawah lutut sebagai dalaman.

    Ada pula yang gayanya seperti jumpsuit sepanjang lutut. Yang paling unik dari masa ini adalah mereka mengenakan sepatu atau kaus kaki untuk berenang. Ada yang mengenakan kaus kaki setinggi lutut dan sepatu yang mirip sepatu balet lengkap dengan tali temali setinggi betis. Ada juga yang mengenakan sepatu boots sebatas betis yang bentuknya mirip dengan sepatu tinju.



    1930s


     

    Pada era ini, baju renang mengalami banyak perkembangan. Selain sudah tak lagi wajib mengenakan sepatu di pantai, pakaiannya pun tak lagi terlalu berat. Katun bukan lagi material untuk busana renang, potongannya pun dibuat lebih mini dan pas badan. Umumnya pakaian renang bergaya terusan dengan rok yang sangat mini dan dalaman celana super pendek atau berupa busana bergaya terusan celana sebatas paha.

    Gaya yang lebih berani ini pada awalnya dipopulerkan oleh atlet pesenam air asal Australia, Annette Kellerman pada tahun 1920-an. Meskipun sempat dianggap tak senonoh, kepopuleran gaya ini mampu mengalahkan kontroversi yang terjadi. Kenyataannya gaya busana renang ini memang memudahkan perempuan untuk bebas bergerak di dalam air dan membuat olahraga renang makin populer. Topi juga sering dijadikan pemanis gaya untuk dipasangkan dengan pakaian renang, yang paling populer adalah topi menyerupai baret dari rajutan.

     



    40s two pieces swimsuit


     

    Sejak akhir 1940-an pakaian renang bergaya two pieces mulai muncul, gaya ini dikenal dengan istilah bikini. Sebenarnya nama bikini diambil dari Bikini Atoll, tempat uji coba nuklir di dekat Lautan Pasifik. Istilah ini diambil karena siapa pun yang melihat bikini akan “blown away” tetapi istilah ini diartikan bukan sebagai meledak hancur menjadi debu, tapi “blown away” ini diartikan menjadi “terpesona”. Pada perkembangannya, gaya bikini tahun 1950-an menitikberatkan pada tubuh yang terlihat indah bagaikan jam pasir. Celana dibuat setinggi pinggang agar perut bawah tertutup dan pinggang terlihat ramping, bahkan untuk baju renang one piece pun biasanya potongan dibuat ramping di bagian pinggang atau diberi detail seperti tali atau ikat pinggang mungil.

    Bergerak ke tahun ‘60-an bikini terlihat semakin minim, perut semakin terbuka, dan tali pada bagian atas pakaian renang ini juga semakin tipis. Pada sekitar tahun 1962, gaya bikini dengan ikat pinggang sempat populer karena kemunculan Ursula Andress pada film James Bond yang berjudul “Dr. No”. Adegannya sebagai Bond Girl bernama Honey Ryder yang muncul dari air dengan pisau yang tersemat di pinggangnya begitu terkenal, sehingga gaya bikini yang dikenakannya pun seketika menjadi sangat digemari. Kemunculan “flower generation” pada akhir tahun ‘60-an juga berdampak pada perkembangan pakaian renang. Nuansa kebebasan sedang diembuskan, bikini pun semakin minim baik di bagian atas maupun pada bagian celana. Hal ini terus berlanjut hingga era 1970-an, di mana garis bikini semakin tipis, terutama pada bagian tali atasan dan garis pangkal paha.



    80s Swimsuit


     

    Masa ini dikenal dengan swimsuit one piece yang potongannya menyerupai pakaian senam hanya saja tanpa legging sebagai pelengkap. Pakaian renang dengan garis pangkal paha yang sangat tinggi ini dibuat dengan tujuan agar kaki seolah terlihat lebih panjang dan jenjang. Seperti yang terjadi pada fashion item lainnya, busana ini pun hadir dengan warna-warni cerah atau bermotif tropikal.



    1990s


     

    Untuk pakaian renang, masa ini adalah masa mulai dikenalnya istilah tankinis untuk menggambarkan gaya swimsuit dengan atasan menyerupai tanktop. Sebenarnya gaya tankini ini lebih menyerupai busana tidur daripada bikini. Namun pada masa ini, perempuan senang bergaya “girl next door’” yang terlihat manis dan gaya tankinis dianggap cukup mewakili kesan manis untuk sebuah swimwear. Tren ini sangat digemari para pencinta fashion, terbukti dengan sederet desainer dunia seperti Ralph Lauren, Donna Karan, dan Calvin Klein yang juga mengeluarkan koleksi swimwear bergaya tankinis.



    modern swuimsuit


     

    Tahun ini diawali dengan kemunculan one piece swimsuit bergaya cut-out yang terkenal dengan istilah monokini. Gaya ini terinspirasi dari monokini yang dibuat desainer Rudi Gernerich pada tahun 1963 sebagai aksi protesnya terhadap repressive society pada masa itu. Namun, monokini di era ini tak seperti tahun ‘60-an yang lebih tepat disebut sebagai topless swimsuit karena pakaian renang ini “membebaskan” kedua payudara pemakainya. Monokini di tahun ‘90-an lebih identik “memotong” bagian pinggang dan perut swimsuit. Meski di akhir tahun ‘90-an hal-hal yang berbau Brazil sangat digemari yang membuat bikini bertali naik pamor, monokini masih tetap in dan sangat digemari.

    Sebenarnya, di era sekarang ini tren busana renang lebih beragam dan tidak ada ciri tertentu. Semua gaya seolah kembali diputar, didesain ulang dan dikenakan kembali dengan tambahan sentuhan unik para desainernya. Nama-nama desainer yang paling dikenal sebagai brand dan desainer pakaian renang dunia adalah Seventh Wonderland, Mungo Gurney, Charlie by Matthew Zink, Lazul, Varley, dan Mileti. Beruntung kita hidup di masa kini, karena beragam gaya busana renang dari beragam masa bisa kita kenakan dan tetap terlihat stylish.